Wednesday, August 12, 2009

Putusan MK Dihadang Demo Tuntut Pemilu Ulang

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan orang yang tergabung dalam Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) menggelar aksi unjuk rasa menuntut pemilu ulang di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (12/8) siang ini.

Unjuk rasa ini digelar menyusul sidang pembacaan putusan MK terkait sengketa pemilu presiden yang akan dilakukan pukul 14.00 siang ini. "Kami di sini menyampaikan solusi terbaik adalah pemilu ulang. Pemilu ini harus dibatalkan dan sesegera mungkin untuk diselenggarakan pemilu ulang," kata Koordinator Bendera, Mustar Bona Ventura, di sela-sela aksi unjuk rasa.

Ia juga mengatakan unjuk rasa ini digelar untuk memastikan agar Putusan MK tidak berpihak pada pihak manapun. Menurutnya, keputusan itu harus lahir dari proses rasional dan asas hukum.

Sebelumnya, unjuk rasa ini berkumpul di markas PDIP, jalan Diponegoro, Jakarta sejak pukul 10.00. Mulai pukul 11.00 ini, simpatisan Bendera mulai berjalan menuju gedung MK di jalan Medan Merdeka, Jakarta. Rencananya, unjuk rasa akan digelar hingga putusan MK selesai dibacakan. "Keadilan harus ditegakkan. Kalau MK tidak mengabulkan pemilu ulang, kami akan gelar demo besar-besaran skala nasional. Di tiap provinsi ada," cetusnya.

Dalam unjuk rasa ini, demonstran menuding pilpres ini sebagai pemilu terburuk. Para demonstran membentangkan spanduk yang bertuliskan, seperti, 'Kebenaran bisa disalahkan tapi tak akan bisa dikalahkan'. "SBY tukang bohong, dia terima dana asing untuk menguasai aset negara kita. Untuk kepentingan pemodal asing," kata seorang orator dalam unjuk rasa itu.

Selain membawa spanduk, demonstran juga membawa berbagai atribut bendera PDIP dan Partai Gerindra. Di samping itu, tampak juga spanduk tandatangan pernyataan sikap dari aktivis Bendera yang dibentangkan. Sementara itu, puluhan petugas kepolisian tampak berjaga-jaga di sekeliling aksi unjuk rasa ini.
.

No comments: