MALANG, KOMPAS.com - Bendera Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam ukuran cukup besar tampak dibawa para peserta kampanye pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Jusuf Kala dan Wiranto di Lapangan Tumapel, Kecamatan Singosari, Malang.
Belum ada kepastian perihal resmi tidaknya dukungan PKB tersebut kepada pasangan calon tersebut, namun diketahui bahwa selama ini PKB bukan bagian dari koalisi dukungan yang mendukung JK-Win, sebutan pasangan Jusuf Kalla Wiranto.
Bendera besar warna hijau PKB itu hanya salah satu dari sejumlah pajangan alat peraga serba hijau, warna ciri khas PKB dan organisasi massa keagamaan Nahdlatul Ulama, yang bertebaran di arena kampanye di Lapangan Tumapel, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kawasan ini sejak semula dikenal sebagai kawasan dukungan terhadap PKB , dan terutma pendukung KH Abdurrahman Wahid.
Bahkan deklarasi dukungan terhadap Gus Dur di wilayah Malang Raya menyusul perpecahan PKB yang sidang pengadilannya dimenangkan oleh kubu Muhaimin Iskandar, juga dilakukan oleh para simpatisan PKB di Singosari, Malang.
Bagi warga Malang Raya, Kecamatan Singosari adalah daerah basis dukungan polutik terhadap PKB, keberadaan sejumlah pondok pesantren dan pendidikan Islam, dan rumah tinggal tokoh Nahdlatul Ulama mantan Menteri Agama KH Tholchah Hasan.
Bendera PKB tersebut dibawa oleh seorang simpatisan kampanye, bersama sejumlah bender-bendera pendukung politik JK-Wiranto termasuk Partai Golkar, Partai Hanura, dan Patai Bintang Reformasi. Kampanye Jusuf Kalla dan Wiranto sendiri berlangsung lancar, selama sekitar 1,5 jam.
JK dan Wiranto mengadakan dialog-dialog dengan sejumlah anggota masyarakat, seperti guru GTT (Guru Tidak Tetap), guru TK, guru SD, guru madrasah, juga petani , Masing-masing meminta agar Jusuf Kalla dan Wiranto nantinya mementingkan pembelaan terhadap nasib mereka.
No comments:
Post a Comment