JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil perhitungan cepat yang dilakukan LP3ES, pasangan bernomor urut 2, Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono memenangi pemilihan presiden kali ini dalam satu putaran. Dari data yang masuk pada Rabu (8/7) pukul 16.12 SBY-Boediono mendapatkan 60,28 persen, Megawati-Prabowo 27 persen dan urutan terakhir adalah 12,32 persen dan angka golput mencapai 28 persen.
Dasar perhitungan tersebut diperoleh dari data yang diperoleh dari pemantauan dan pencatatan hasil penghitungan suara di 1890 TPS, 90,45 persen dari total TPS sampel (data dari Papua Barat belum masuk) yang tersebar di seluruh Indonesia. TPS-TPS tersebut dipilih secara acak menurut metodologi statistik, ambang batas kesalahan dari perkiraan tersebut adalah satu persen dari tingkat kepercayaan.
Walaupun masih ada data dari satu propinsi yang belum masuk, Wakil Ketua Dewan Pengurus LP3ES, mengatakan hal tersebut bukanlah menjadi masalah, karena data yang masuk sudah diatas 80 persen dan itu akan relatif stabil. Ia juga menyatakan dengan hasil perhitungan cepat LP3ES, sudah dapat dipastikan SBY-Boediono memenangkan pemilu satu putaran. "SBY menang mutlak setelah hasil survei menunjukan diatas 60 persen, bisalah satu putaran," ujarnya di kantor LP3ES, Rabu (8/7).
Masih berdasarkan data LP3ES, SBY-Boediono menang telak di Aceh yang semula adalah basis pendukung JK. Di Aceh SBY-Boediono mendapat 90, 97 persen, di urutan ke dua adalah JK-Wiranto sebanyak 4,62 dan terakhir adalah Megawati-Prabowo dengan 4,41 persen. Daerah lain yang juga menjadi kantung kemanangan SBY-Boediono adalah di Sumatera Barat dengan 76, 84 persen, JK-Wiranto dengan 15, 56 persen dan Megawati-Prabowo sebanyak 7,59 persen.
No comments:
Post a Comment