Monday, November 23, 2009

Calon Dubes Bertemu Gubernur Jatim Bahas TKI

Surabaya - Calon Duta Besar (Dubes) RI untuk beberapa negara bertemu Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, untuk membahas persoalan tenaga kerja Indonesia (TKI), di Surabaya, Senin.

"Dalam pertemuan tadi, kami telah melahirkan sebuah komunikasi bersama, di antaranya tentang TKI," kata Soekarwo usai menggelar pertemuan tertutup di ruang kerjanya itu.

Menurut dia, untuk memperbaiki kesejahteraan para TKI di luar negeri, Pemprov Jatim akan mengeluarkan standardisasi keterampilan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) di masing-masing daerah.

"Hal ini merupakan yang paling mendesak. Kami menginginkan TKI yang dikirimkan ke luar negeri adalah mereka yang terdidik," katanya.

Ia menjelaskan, tenaga kerja dari Jatim yang akan dikirim terlebih dulu dibenahi dengan memberi materi keterampikan di BLK yang memiliki standar internasional.

Sampai saat ini, lanjut Gubernur, Jatim telah mengirimkan 250 tenaga perawat ke Australia dan 250 tenaga perawat ke California, Amerika Serikat.

Pihaknya menjamin tenaga perawat yang dikirimkan ke negara maju itu telah memiliki standar keterampilan yang berlaku di negara tersebut.

Dalam pengiriman tenaga kerja, Pemprov Jatim memberi bantuan dana melalui APBD untuk Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang digunakan untuk biaya ppengiriman TKI dan pelatihan kerja.

Para calon TKI juga diberi fasilitas berupa peminjaman dana minimal Rp4 juta dengan bunga ringan dan dapat diangsur dari gaji selama bekerja di luar negeri.

Calon Dubes RI untuk Brunei Darussalam, Handriyo Kusuma Priyo, menilai, kerja sama di bidang tenaga kerja cukup maju. Menurut dia, di Brunei Darussalam terdapat 42.000 TKI yang berkerja di berbagai sektor.

Pihaknya meminta kepada Pemprov Jatim untuk dapat mengembangkan kerja sama pengiriman tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para pekerja.

Sementara itu, Calon Konsul Jenderal RI di Jeddah Arab Saudi, Zakaria Anshari, menyesalkan pengiriman TKI ilegal yang sampai sekarang masih tetap marak.

"Ada orang yang berangkat ke Arab Saudi dengan visa umrah. Tetapi sampai di sana digunakan untuk bekerja," kata pria yang sudah empat tahun menetap di Arab Saudi itu.

Selain TKI, pertemuan calon dubes dengan Gubernur Jatim itu juga membahas prospek perekonomian Jatim untuk dikembangkan di luar negeri.

Zakaria mengemukakan, di Arab Saudi banyak terdapat produk-produk elektronik dari Indonesia, seperti produk Maspion.

"Dari sini kami bisa melihat, banyak peluang yang dapat dimanfaatkan lebih besar lagi oleh masyarakat Jatim," katanya.

Pihaknya berencana akan membangun tempat-tempat tujuan pengiriman industri perdagangan yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha dari Jatim.

Sementara itu, calon Dubes RI untuk Kerajaan Kamboja, Soehardjono Sastrominardjo, melaporkan, pihaknya akan membangun portal Departemen Luar Negeri yang dapat membawahi 119 perwakilan Indonesia di dunia.

"Dari protal ini nanti akan diketahui potensi-potensi yang ada, seperti potensi perekonomian di Jatim, apa kira-kira yang cocok untuk dikembangkan di Kamboja.

No comments: