Inna lillahi wainna ilaihi raji’un. Salah seorang aktivis penggerak NU kembali ke Khittah 1926 H M. Said Budairy meninggal dunia hari ini, Senin (30/11) di Jakarta, sekitar pukul 11.00 WIB. Berita duka ini dikabarkan oleh cucu almarhum Muhammad Al-Kindy Susetyo.
Almarhum meninggal di Rumah Sakit Islam, Cempaka Putih, Jakarta Pusat dan akan dishalatkan siang ini di rumah duka Jl Mampang Prapatan II No 74 Jakarta Selatan, kemudian akan dimakamkan di Karawang Jawa Barat.
Said Budairy meniggal pada usia 73 tahun. Ia lahir di Singosari Malang pada 12 Maret l936. Ia dikenal sebagai salah seorang tokoh pers Indonesia. Ia sempat menjabat Ketua Departemen Pendidikan/Agama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, dan Staf Khusus Hubungan Pers Wakil Presiden RI pada 2001 – 2004.
Pada l961-l971 ia menjabat wakil Pemimpin Redaksi harian Duta Masyarakat, kemudian di harian Pedoman dan Pelita Jakarta. Ia juga sempat menjadi kolomnis tetap di Harian Republika, Jakarta, dan obudsman Majalah PANTAU.
Aktivitasnya di organisasi NU tidak diragukan lagi. Ia mulai aktif dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan menjadi ketua cabang di Malang, lalu kemudian berlanjut sebagai sekretaris Perwakilan PP-IPNU di Jakarta, lalu Sekretaris Jendral PB PMII, dan Wakil Sekjen Pucuk Pimpinan (PP) Ansor.
Ia sempat juga menjabat direktur Lajnah Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam). Dalam jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ia sempat menjabat wakil Bendahara PBNU.
Pada tahun 1980-an ia ikut aktif dalam gerakan kembalinya NU ke Khittah 1926 bersama KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan kawan-kawan. Menurut penuturan almarhum kepada NU Online beberapa waktu lalu, rumahnya di Jl Mampang Prapatan II No 74 sering sekali digunakan sebagai tempat rapat persiapan para aktivis muda NU waktu itu.
H Slamet Effendi Yusuf yang juga salah seorang aktivis NU dalam persiapan kembalinya NU ke khittah mengungkapkan duka yang mendalam kepada salah seorang tokoh penggerak ini.
”Semoga amal bhakti almarhum diterima di sisi Allah. Keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran. Saya bersaksi, almarhum adalah seorang pejuang yang baik dan ikhlas,” katanya saat berada di Balikpapan menuju Jakarta. (nu online)
No comments:
Post a Comment