Mataram - Jumlah uang kirim atau "remittance" yang dikirimkan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Barat yang bekerja di luar negeri selama sembilan bulan, Januari - September 2009, sudah mencapai Rp484,69 miliar, kata Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) NTB I Komang Subadra di Mataram, Jumat.
"Kiriman uang dari para TKI yang bekerja di luar negeri itu belum termasuk yang dikirim melalui lembaga nonbank atau dititip melalui teman yang pulang terlebih dahulu. Saya memperkirakan `remittance` TKI NTB yang bekerja di luar negeri bisa mencapai Rp700 miliar," katanya.
Subdara bahkan yakin hingga akhir 2009, jumlah uang kiriman TKI dari luar negeri ke provinsi bakal mencapai satu triliun rupiah.
"Selama ini uang yang dikirim TKI dari luar negeri melalui tiga bank, yakni BNI, BCA dan Bank Mandiri mencapai Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar perhari, belum termasuk yang dikirim melalui lembaga nonbank," katanya.
Ia mengakui hingga kini penggunaan "remittance" yang jumlahnya jauh melebihi pendapatan asli daerah (PAD) NTB itu masih belum terarah, lebih banyak dimanfaatkan untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif seperti membeli barang eletronik atau sepeda motor.
"Para TKI perlu dibina agar menggunakan uang tersebut untuk hal-hal yang bersifat produktif seperti modal usaha sehingga mereka tidak hanya menggantungkan hidup dari pekerjaan sebagai TKI di luar negeri," kata Subadra.
Menurut data jumlah TKI NTB yang bekerja di luar negeri dalam delapan bulan Januari-Agustus 2009 tercatat 46.093 orang dan terbanyak bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit di Malaysia Barat, yaitu 28.669 orang.
Disusul Arab Saudi 16.564 orang, Uni Emirat Arab 262 orang, Oman 215 orang, Malaysia Timur 205 orang, dan selebihnya tersebar di negara Timur Tengah dan Asia lainnya. (*)ant
No comments:
Post a Comment