Surabaya - Pengamanan natal dan tahun baru tidak hanya dilakukan kepolisian. Meski tidak dilengkapi dengan ilmu kekebalan tubuh, sekitar 3.000 personel Banser siap membantu polisi mengamankan hari raya umat Kristiani itu.
Ketua Ansor Jawa Timur Muhibbin Zuhri mengatakan, meskipun berbeda agama, namun pihaknya tetap ingin saling membantu sama lain. Apalagi kegiatan itu melibatkan massa yang cukup banyak.
"Bukan aspek subtansi keagamaannya, tapi dimensi sosialnya. Acara itukan melibatkan orang banyak dan kita mengutamakan kepentingan publik agar situasi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) tetap aman dan kondusif," kata Muhibbin Zuhri kepada detiksurabaya.com, Selasa (22/12/2009).
Muhibbin mengungkapkan kegiatan membantu polisi mengamankan perayaan natal dan tahun baru merupakan kegiatan rutin. Setiap tahunnya sebanyak 3.000 personel Banser yang tersebar di beberapa kota/kabupaten di Jawa Timur membantu aparat kepolisian.
"Kemungkinan bisa bertambah. Kita sekarang tidak tahu berapa jumlah personelnya, karena daerah-daerah akan melaporkan jumlah personelnya setelah kegiatan," tuturnya.
Menurutnya, anggota Banser tidak berjaga di dalam gereja, tapi ditempatkan di titik-titik rawan macet, tempat keramaian atau pelataran parkir sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi. Banser akan bergerak di bawah kendali polisi di masing-masing wilayah.
Muhibbin menambahkan, untuk pengamanan natal dan tahun baru, pihaknya tidak menyiapkan pasukan khusus Banser yang dilengkapi dengan kekebalan tubuh.
"Tidak, ini kan pengamanan biasa. Kecuali kalau ada pengamanan khusus, baru kita kumpulkan semua banser dan kita siapi dengan ilmu kekebalan tubuh," tandasnya. (roi/wln)
No comments:
Post a Comment