Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menolak usulan DPR soal pemindahan lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dari Muria, Jawa Tengah, ke Pulau Madura, Jawa Timur.
"Dulu, sebelum dibawa ke Muria, di Madura sudah disurvei terlebih dulu. Masyarakat menolak proyek itu karena takut terjadi apa-apa," katanya kepada para anggota Komisi VII DPR yang melakukan kunjungan kerja ke kantor Pemprov Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya, Senin.
Menurut dia, untuk meyakinkan masyarakat mengenai penggunaan nuklir sebagai energi alternatif untuk memenuhi pasokan tenaga listrik bukan pekerjaan mudah.
"Ini masalah psikologi. Masyarakat membayangkan tragedi kebocoran nuklir di Chernobyl akan terjadi di sini," kata mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal itu.
Sebelumnya, anggota Komisi VII DPR Nur Yasin mengusulkan, agar Pemprov Jatim berkenan menampung proyek PLTN di Gunung Muria, Jateng yang tak kunjung terealisasi.
"Daripada persoalan itu berlarut-larut dan tak kunjung dikerjakan, lebih baik dipindahkan ke Jatim saja," katanya.
Menurut dia, penggunaan energi nuklir, jauh lebih murah, bersih, dan ramah lingkungan dibandingkan dengan energi lain.
"Tiga miligram nuklir itu setara dengan empat ton batu bara dan setengah ton minyak. Tentu saja lebih murah menggunakan nuklir," katanya menjelaskan.
Menanggapi hal itu, Saifullah Yusuf mengajak semua pihak bersama-sama memikirkan sehingga bukan hanya dibebankan pada Pemprov Jatim.
"Kalau memang mau merealisasikan PLTN, semua pihak harus bersama-sama melakukan sosialisasi mengenai nuklir sehingga kebutuhan pasokan listrik nasional bisa tercukupi," kata Wagub.ant
No comments:
Post a Comment