Sunday, December 27, 2009

Azis Mansyur: Tidak Ada Pemecatan Lily Wahid

JAKARTA - Keputusan pemecatan DPP PKB terhadap Wakil Ketua Dewan Syura Lily Chadijah Wahid masih berbuntut. Ketua Dewan Syura Azis Mansyur yang ikut dalam rapat pleno, ternyata, juga ikut membantah informasi pemecatan adik kandung Gus Dur itu.

"Pemahaman saya, tidak ada pemecatan itu," ujar Azis Mansyur yang saat dihubungi berada di Bandara Soekarno-Hatta, sesaat sebelum terbang ke Hongkong, kemarin (26/12). Menurut dia, saat rapat, usul melakukan pemecatan memang terlontar dari salah seorang peserta rapat.

"(Pemecatan, Red) itu hanya orang bicara. Yang benar, rapat akan mengingatkan Lily karena telah salah," tambah pimpinan Ponpes Pacul Gowang, Jombang, itu. Karena mengaku harus mengejar pesawat, Azis lantas menyudahi pembicaraan. Berdasar informasi yang dihimpun, saat itu, dia akan berangkat ke Hongkong bersama Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.

Sebelumnya, keabsahan rapat yang berujung pemecatan Lily itu juga dipermasalahkan Sekjen DPP PKB Lukman Edy. Di luar persoalan substansi pemecatan, menurut dia, dari sisi prosedur, rapat tersebut juga patut dipertanyakan. Apakah sudah sesuai proses, agenda, dan peserta rapat.

Juru Bicara DPP PKB Agus Sulis tetap bersikukuh bahwa rapat pleno telah resmi mengambil keputusan pemecatan. Bahkan, lanjut salah seorang ketua DPP PKB itu, keputusan tersebut diambil secara aklamasi. "Tidak ada yang menolak karena segera dieksekusi," tegasnya.

Lantas, apakah pemecatan terhadap Lily itu juga akan berlanjut pada keanggotaan di DPR? "Saat ini, masih jabatan di partai, itu dulu. Kita lihat dulu nanti, apakah berlanjut ke sana," jawabnya.

Di pihak lain, Lily Wahid juga bersikukuh bahwa pemecatan dirinya melanggar AD/ART dan peraturan partai. "Saya lebih percaya kepada Kiai Azis daripada dewan tanfidz," tegasnya setelah menjenguk kakaknya, Gus Dur, di RSCM, Jakarta, kemarin.

Sebab, menurut dia, yang paling berhak memberhentikan dirinya dari jabatan wakil ketua dewan syura adalah ketua dewan syura. "Karena itu, kalau tetap diajukan pemecatan, saya tentu akan melawan," tegasnya.

Sementara itu, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang kini masih masih mendapat perawatan di RSCM, Jakarta, sudah mendengar kabar polemik di PKB. Mantan presiden ke-4 RI itu hanya tertawa saat pertama mengetahui kondisi terkini partai yang ikut didirikannya tersebut.

Menurut putri bungsu Gus Dur, Inayah Wulandari, ayahnya memang mengikuti perkembangan, meski masih dalam kondisi sakit "Bapak tetap baca koran kok, tahu permasalahannya. Bapak sih ya ketawa-ketawa saja," ujarnya di sela menunggui Gus Dur di RSCM, Jakarta, kemarin (26/12).

Menurut Inayah, ketua umum Dewan Syura DPP PKB (muktamar Semarang) itu pertama mengetahui saat berada di pesawat dalam perjalanan pulang ke Jakarta Jumat pagi (25/12). "Sekarang juga masih mengikuti, kan di kamar ada televisi," tambahnya.

Pada awal November lalu, Gus Dur menggulirkan wacana rekonsiliasi dengan berbagai pihak. Jalurnya adalah pelaksanaan muktamar bersama. Gus Dur, saat itu, juga telah menyatakan siap melibatkan Muhaimin dalam rencana muktamar bersama tersebut. (dyn/tof)

No comments: