Tuesday, December 22, 2009

NU akan Memperluas Dakwah Islam Aswaja ke Asia Tengah

Jakarta, Setelah berhasil menjalin hubungan erat dengan para ulama dan cendekiawan Muslim Timur Tengah, Nahdlatul Ulama (NU) akan memperluas dakwah ke wilayah Asia Tengah.

Secara historis dan kultural NU memiliki hubungan erat dengan Asia Tengah. Demikian dikatakan Ketua Umum PBNU KH A. Hasyim Muzadi saat menerima Duber RI untuk Usbekistan dan Kazakhstan, Syahril Saabaruddin di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya di sela persiapan Konferensi Persaudaraan Muslim Dunia akhir pekan lalu.

“Banyak ulama daerah itu yang dulu turut mengislamkan Nusantara, setidaknya berbagai kitab dari ulama sana telah menjadi bacaan di kalangan ulama NU dan diajarkan di pesantren. Samarkand merupakan pusat peradaban yang sudah sangat akrab bagi kalangan NU,” katanya.

Menurut Hasyim, selama ini NU juga sudah menjalin kontak dengan Islam kawasan Asia tengah itu, bahkan beberapa kali kunjungan kerjasama dilakukan. Namun kerjasama ini baru pada level kesepakatan, belum melangkah pada program nyata.

Menanggapi ajakan kerjasama dari Dubes Uzbekistan, Hasyim menyatakan kesediaannya. Apalagi secara kultural dan ideologis ada kesamaan Islam NU dengan Islam yang berkembang di sana, yaitu Islam ahlussunnah waljamaah (Aswaja), yang sebagian bermazbah Hanafi maupun Syafii.

“Kalau memang diperlukan segera maka NU siap mengirimkan para ustadz dan mubalighnya ke negara-negara itu. Kalau tidak kalangan Islam radikal yang masuk. Kalau mereka yang masuk maka akan rusaklah ajaran ahlussunnah waljamaah yang diwariskan para ulama terdahulu. Karena itu NU akan serius mengembangkan Islam Aswaja di sana,” katanya.

Langkah itu menurut Hasyim juga bisa dianggap sebagai politik balas budi, karena umat Islam Nusantara telah mendapatkan pelajaran mengenai Isalm dari para ulama Asia Tengah.

”Nah ketika sekarang mereka keluar dart belenggu komunisme, maka sudah selayaknya kita membalas dengan membantu mereka mempelajari kembali ajaran Aswaja, dengan demikian ukhuwah Islamiyah akan terus terjaga. Dan ajaran Islam yang moderat dan toleran terus bisa dikembangkan,” demikian Hasyim. (mdz)

No comments: