Sumber dari sindo jawa timur
ANCAM SWEEPING Massa dari Gerakan Pemuda Ansor Surabaya menggelar aksi unjukrasa di Mapolwiltabes Surabaya, menuntut pembubaran FPI kemarin. Aksi tersebut merupakan reaksi atas aksi kekerasan yang dilakukan FPI terhadap massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkayakinan di Jakarta.
– Ulah Front Pembela Islam (FPI) membuat massa nahdliyin Jember geram.Kemarin, ratusan massa menyerbu markas FPI Jember. Massa yang terdiri dari satuan tugas (satgas) Garda Bangsa dan GP Ansor Jember berangkat dari Kantor DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jember di Jalan Kalimantan.
Seusai pembekalan agenda dan sasaran aksi,massa bergerak menuju markas FPI Jember dengan kawalan satu peleton polisi. Koordinator aksi massa nahdliyin Jember Ayub Junaidi menyatakan, pihaknya mengecam keras penyerangan dan penghinaan FPI terhadap Gus Dur. ”Kami tidak terima dengan tindakan FPI yang tidak beradab dan tidak manusiawi itu. Kami minta agar FPI dibubarkan,” kata Ayub Junaidi kemarin.
Ayub juga minta perwakilan FPI Jember membuat surat pernyataan yang isinya juga mengecam tindakan FPI pusat. Empat perwakilan massa nahdliyin itu ditemui tiga perwakilan FPI Jember, yaitu Ketua Habib Abu Bakar, Sekretaris H Hilmi, dan Penasihat FPI Jember KH Lutfi Ahmad. Di atas kertas pernyataan bermaterai, Habib Abu Bakar akhirnya bersedia menandatangani pernyataan sikap membubarkan sendiri FPI Jember.”
Saya sendiri juga tidak setuju dengan tindakan anarkistis yang dilakukan teman-teman FPI pusat.” ”Kami setuju saja membubarkan diri karena kasus itu,”ujarnya. Dia juga minta aparat kepolisian menindak tegas pelaku penyerangan Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang dilakukan FPI Minggu (1/6) lalu di Jakarta.
Menurut Habib Abu Bakar, sejak berdiri tahun 2003,FPI Jember hanya perwakilan dan hanya terdiri atas tiga pengurus inti. Puas mendatangi markas FPI Jember,massa PKB kemudian melanjutkan aksi coratcoret dan menuliskan ”FPI haram di Jember”pada sebuah spanduk besar.
Spanduk itu selanjutnya diarak dan dipampang di sebelah selatan Masjid Jami Baitul Amien atau sebelah barat Alun-alun Jember. Massa juga mengirimkan surat pernyataan pembubaran diri FPI Jember kepada Badan Kesatuan Bangsa Pemkab Jember untuk ditindaklanjuti secara aturan hukum.
PN Bangil Janji Hukum Pelaku Anarkistis
Dukungan pembubaran FPI juga diserukan daerah lain.Di Kabupaten Pasuruan, Kepala Pengadilan Negeri setempat, Budi Setiyono, bersumpah akan menghukum berat laskar FPI yang bertindak anarkistis. Ancaman itu disampaikan saat menerima petisi tuntutan pembubaran FPI serta Laskar Islam dari puluhandemonstranyangmengatasnamakan warga negara Indonesia di Pasuruan kemarin.
“Saya mendukung kebijakan Presiden SBY bahwa negara tidak boleh kalah dengan pelaku anarkistis. Jika tindak kekerasan massa FPI maupun laskar Islam terjadi di Pasuruan dan proses hukumnya telah diproses aparat kepolisian dan kejaksaan,PN Bangil pasti akan menghukum berat,”janji Budi Setiyono di hadapan perwakilan massa aksi yang menemuinya di PN Bangil kemarin pagi.
Ancaman itu sekaligus jadi komitmen aparat penegak hukum, khususnya hakim di lingkungan PN Bangil, untuk memberi efek jera terhadap pelaku tindak kekerasan yang mengancam kebebasan berekspresi maupun beragama. Terpisah,Ketua GP Ansor Kota Pasuruan Gus Mansyur Salafi menyampaikan kecaman keras terhadap aksi kekerasan yang dilakukan ratusan massa FPI di Jakarta.Namun Gus Mansyur memastikan,GP Ansor Kota Pasuruan belum akan turun ke jalan menuntut pembubaran FPI maupun gerakan lain dengan alasan masih menunggu kebijakan resmi DPP GP Ansor pusat.
Ancam Sweeping FPI
Sementara itu, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Mojokerto mengancam akan melakukan sweeping terhadap anggota dan pengurus FPI di Kabupaten dan Kota Mojokerto. Tak tanggung-tanggung, GP Anshor akan mengerahkan 1.000 orang untuk menyisir anggota FPI.Aksi tersebut dilakukan tadi malam. ’’Aksi ini sebagai balasan kekerasan yang dilakukan FPI kepada ulama NU di Monas,”tegas Ketua GP Ansor Kabupaten Mojokerto Hery Ermawan kemarin sore.
Dia mengatakan, pihaknya akan menyisir anggota FPI di tempat-tempat yang terpasang atribut FPI.Selain itu, sweeping juga akan dilakukan terhadap warga yang menggunakan atribut FPI. Menurut Hery, gerakan yang akan dilakukannya itu adalah hasil keputusan rapat yang diikuti seluruh pengurus PC Ansor Kabupaten Mojokerto. Rapat yang dilaksanakan di Kantor PCNU Kabupaten Mojokerto tersebut juga melibatkan seluruh pengurus PAC serta Ranting GP Ansor se-Kabupaten Mojokerto.
’’Ini sudah menjadi tekad kami,’’ tukasnya. Koordinator Departemen Pengkajian Strategis GP Ansor Kabupaten Mojokerto Muhammad Kanzul Irfan menambahkan, sebelum melakukan sweeping, pihaknya terlebih dulu memantau tempat-tempat dihuninya anggota FPI. Ia menyebut,sedikitnya ada dua titik yang menjadi sasaran sweeping. Di Surabaya, sekitar seratus anggota Pengurus Cabang GP Ansor dan Banser Surabaya meluruk Mapolwiltabes Surabaya.
Kedatangan mereka bertujuan menuntut Kapolri melalui Kapolwil agar membubarkan FPI. Mereka juga mengancam akan melakukan sweepingterhadap FPI. Pernyataan ini dibacakan langsung Ketua PC GP Ansor Surabaya Ali Suparto, dalam surat pernyataan sikap yang diberikan ke Polwiltabes Surabaya. Mereka minta apabila dalam 7 kali 24 jam sejak surat pernyataan sikap disampaikan, kepolisian dan Depkumham tidak ada langkah keberanian, maka GP Ansor akan melakukan sweeping terhadap anggota FPI di beberapa tempat.
Terkait dengan pernyataan sikap tersebut,Kabag Bina Mitra Polwiltabes Surabaya AKBP Sri Setya Rahayu mengatakan kalau pihaknya tetap akan mengambil tindakan pada siapa saja yang melakukan kekerasan atau pelanggaran hukum. Sementara DPW Garda Bangsa Jatim juga melontarkan kecaman terhadap FPI. Mereka menilai tindakan FPI telah menginjak-injak kehormatan bangsa Indonesia yang cinta damai.
Pasalnya, selain melakukan aksi kekerasan terhadap masyarakat, FPI melalui pimpinannya,Habib Riziq, juga telah melecehkan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai bapak bangsa dan mantan Presiden RI.”FPI sudah melanggar HAM,”tandas Achmad Arizal, Ketua DPW Garda Bangsa Jatim. Untuk menindaklanjuti seruan pembubaran FPI,Garda Bangsa Jatim juga mengirimkan surat kepada Presiden SBY.Garda Bangsa memberikan waktu kepada pemerintah selama 1x24 jam untuk membubarkan FPI.
Seandainya pemerintah tidak segera membubarkan FPI, Garda Bangsa mengancam akan melakukan sweeping di berbagai daerah untuk mencari para anggota FPI di Jatim. Di Malang, ribuan masa yang menamakan dirinya Aliansi Masyarakat Malang Raya Anti Kekerasan (Amara), juga menggelar aksi besar- besaran di Kota Malang untuk mengutuk aksi anarkistis yang dilakukan oleh FPI di Jakarta. (p juliatmoko/destyan sujarwoko/tritus julan/ lutfi yuhandi/yuswantoro/ deny bachtiar)
No comments:
Post a Comment