Sumber dari Surya
Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia kembali menjadi korban penganiayaan majikan di Arab Saudi. Penyiksaan itu kini dialami Amina Ayas, TKW berusia 22 tahun. Dewan Jaksa Penuntut Umum dan Penyelidikan Saudi kini tengah memeriksa majikan Amina, seorang perempuan Saudi yang diduga kuat sebagai pelaku penganiayaan.
Majikan yang tak disebutkan namanya itu dituduh menyiksa Aminah lalu meninggalkannya di sebuah lahan kosong di luar kota Mekkah. Saat ditemukan Amina dalam keadaan terikat, mulutnya disumpal, dan mata ditutup.
“Amina Ayas ditemukan polisi setempat dalam keadaan terikat dengan mulut disumpal di sebuah tempat kosong di distrik Kaakiah pada 26 Mei lalu. Lembaga Bulan Sabit Merah (semacam Palang Merah) sudah dihubungi. Kini Amina dirawat di Rumah Sakit Spesialis Al-Noor. Polisi tengah menyelidiki kasus itu,” kata Abdul Mohsen Al-Mayman, juru bicara kepolisian Mekkah. Namun polisi tidak mengungkap jati diri majikan tenaga kerja asal Indonesia itu.
Saat ditemui di RS, Amina mengatakan dia baru tiba di Saudi beberapa bulan silam. “Awalnya majikan saya sangat baik. Semua berubah beberapa minggu kemudian. Dia memukuli saya hanya karena kesalahan kecil,” katanya.
“Saya kurang bisa memahami bahasa Arab. Saya berusaha minta tolong, tapi tak ada yang mau membantu. Karena tidak tahan lagi, saya mau melarikan diri. Tapi ketahuan,” ujarnya dengan nada pilu.
Amina menambahkan majikannya makin lama makin kejam. “Awalnya Nyonya memukuli saya menggunakan tangan dan tongkat. Lalu dia ganti menggunakan tongkat besi. Penyiksaan paling kejam, dia membakar lengan dan punggung saya menggunakan tang panas lalu menyiramkan zat perih Clorox pada luka-luka saya,” Ameena berkisah.
TKW malang itu mengaku tidak bisa bisa tidur akibat rasa sakit yang tak tertahankan. Senin (26/5) pekan lalu, majikan perempuannya itu mengatakan akan membawanya ke dokter.
Namun di dalam mobil, tangan Amina justru diikat. Matanya ditutup dan mulutnya disumpal. Majikannya itu lalu melemparnya ke sebuah tanah kosong. Beruntung ada orang yang melihatnya. Orang itu juga yang kemudian menghubungi Bulan Sabit Merah.
Menurut Dr Hatem Al-Amri yang merawat Amina di RS Al-Noor, korban menderita luka kepala dan memar di leher, wajah, serta punggung. “Di lengannya ada luka bakar. Di dadanya terdapat bekas cambukan. Juga ada beberapa tulang retak. Tapi dia kini sudah stabil,” jelas Al-Amri.
Tidak disebutkan jelas dari mana daerah asal Amina dan siapa perusahaan PJTKI (Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia) di Indonesia yang memberangkatkannya.
Seorang psikiater di RS King Abdul Aziz mengatakan, perilaku seperti yang ditunjukkan majikan Amina sering ditemui pada orang-orang sadis. Merekamenikmati saat melihat orang lain kesakitan dengan menyiksa korbannya. an/kis
No comments:
Post a Comment