Hasil Musyawarah Cabang (Muscab) DPC PKB Ponorogo versi Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menetapkan Slamet Haryanto, sebagai Ketua Tanfidz, mulai mendapat perlawanan.
Sejumlah DPAC menuding hasil muscab yang digelar tim caretaker di Surabaya, Sabtu (7/6) lalu, cacat hukum. Mereka menilai terjadi konspirasi besar yang diduga melibatkan DPW PKB Jawa Timur dan tim caretaker DPC PKB Ponorogo.
''Kami melihat ada konspirasi antarelit di PKB tersebut untuk menguatkan eksistensi mereka dalam jajaran pengurus,'' kata Ketua DPAC Balong Mahrus Niam, pada koran ini kemarin (10/6).Menurut dia, indikasi ini bisa dilihat saat muscab berlangsung.
Mayoritas peserta muscab banyak yang sudah jelas masuk dalam SK Kepengurusan DPC PKB versi Muhaimin. ''Apa ini tidak merupakan perbuatan yang nyata-nyata bersikap ambivalen,'' sergahnya.
Untuk itu, pihaknya saat ini tengah melakukan gerak cepat untuk membendung terbitnya SK DPP PKB untuk pengurus DPC PKB Ponorogo agar dipending. Dengan alasan, jika Muscab DPC PKB Ponorogo masih perlu ditinjau ulang keabsahannya.
''Karena banyak diwarnai permainan dan kemunafikan. Makanya kita akan berupaya agar muscab tidak disahkan DPP,'' tandasnya. Hal senada juga diungkapkan Ketua Dewan Syuro DPAC Ngebel K Masykur.
Menurutnya, �konspirasi dalam muscab kemarin tidak lepas dari peran mantan Ketua PKB Ibnu Multazam, yang akhirnya mengundurkan diri walau sempat terpilih mutlak.
''Ini sebenarnya merupakan pelecehan terhadap PKB pro Gus Dur,'' tegasnya.Sebab, saat Ibnu Multazam mencalonkan dan sempat terpilih dalam waktu bersaman mundur, dianggap menyalahi etika politik.
Apalagi ada kesan sengaja menyerahkan tongkat kepemimpinan ke orang dekatnya, yakni Slamet Haryanto.
''Manuver apa pun yang dilakukan Multazam, ujungnya hanya bertujuan menumbuh suburkan PKB pro Muhaimin di Bumi Reog ini,'' ungkapnya.
Dia sempat mencontohkan kandidat Ketua Dewan Syuro KH Adnan Qohar yang sudah jelas mendapat restu dari PCNU Ponorogo.
Ternyata, banyak kader PKB pro Muhaimin yang menjegal dengan mengangkat Supriono sebagai ketua Dewan Syuro DPC Ponorogo.
''Dari sedikit contoh itu kan semakin jelas. Bahwa PKB pro Gus Dur akan terus semakin dikerdilkan,'' pungkasnya. Dalam muscab kemarin ada tiga kandidat yang maju. Mereka adalah Ibnu Multazam, Subki Risa dan Slamet Hariyanto.
Ibnu Multazam menang multak dengan mengantongi 13 suara. Namun selang beberapa saat, dia mengundurkan diri dengan alasan untuk menghindari konflik yang lebih tajam. Slamet Hariyanto akhirnya unggul setelah dilakukan pemungutan suara ulang.
Itu pun masih diwarnai dengan aksi walk out (WO) 6 DPC yang selama ini pro Subki Risa yang juga anggota DPR RI. (tya/sad)
No comments:
Post a Comment