Oleh:epung komalasa
Sekitar 375 sepeda kuno tadi malam mewarnai jalan-jalan protokol Surabaya. Kumpulan komunitas sepeda kuno itu melakukan pawai keliling untuk memperingati seratus tahun hari kebangkitan nasional.
Pawai yang bertajuk Kirab Onthel-Obor Onthelist Surabaya itu, diikuti 18 paguyuban sepeda dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto. Kirab tersebut diselenggarakan Dewan Harian Daerah (DHD) 45 Jatim, Surabaya Heritage, dan komunitas sepeda tua Surabaya.
Dalam pawai tadi malam, mereka mengambil start di depan kantor DHD 45 Jatim Jl Mayjen Sungkono. Setelah itu, mereka menyusuri Jl Indragiri, Jl Diponegoro, dan Pasar Kembang.
Perjalanan dilanjutkan melalui Kedungdoro, Jl Bubutan hingga sampai di Jembatan Merah. Setelah itu, mereka kembali lagi ke tempat pemberangkatan semula.Seluruh peserta kirab mengenakan pakaian yang memberikan kesan zaman perjuangan.
Seperti pakaian bergaya ningrat, priyayi, guru, pelajar yang bernuansa tempo dulu. Tidak hanya itu, tiap peserta juga membawa obor kecil yang menempel di masing-masing sepeda.Selain itu, ada pula yang mengenakan kostum ala sakhera, kostum merah putih untuk anak-anak SD dan pakaian dengan bentuk suntikan.
Bahkan, ada pula ibu-ibu yang mengenakan pakaian paskibraka. Tidak hanya itu, pakaian ala penjajah Belanda dan Jepang juga tidak ketinggalan.Freddy H. Istanto, vice chairman Surabaya Heritage mengatakan, acara tersebut diadakan untuk memperingati seratus tahun hari kebangkitan nasional.
Menurut dia, dalam kesempatan itu, peserta kirab juga memberikan penghargaan kepada pengelola Gedung Nasional Indonesia (GNI). "Itu bentuk penghargaan karena telah menjaga bukti-bukti perjuangan pahlawan," ucapnya. Penyerahan itu dilakukan saat melewati GNI sebelum sampai di Jembatan Merah.
No comments:
Post a Comment