Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mengkritik perilaku sejumlah politisi berlatar belakang Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) yang berada di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menurutnya, para politisi itu merasa membutuhkan NU jika terjadi konflik di dalam partainya.
“Mereka datang ke PBNU pasti kalau ada konflik. Kalau tidak ada masalah, mereka lupa, mereka tidak peduli sama NU,” ungkap Hasyim dalam sambutannya pada Musyawarah Nasional (Munas) Forum Komunikasi dan Silaturrahim Alumni (Foksika) Pergerakan Mahasiswan Islam Indonesia (PMII), di Hotel Santika, Jalan KS Tubun, Jakarta, Kamis (22/5).
Sebagian besar dari politisi PKB, kata Hasyim, hanya memikirkan kepentingan pribadinya. Selama kepentingan tersebut tak terganggu, maka saat itu pula NU dilupakan. “Kalau mereka sedang membela seseorang, maka berarti kepentingannya berada di dalam lingkaran orang itu,” pungkasnya.
Hasyim yang juga mantan aktivis PMII berharap Munas tersebut tidak hanya menjadi ajang berkumpul, melainkan dapat menjadi sarana untuk merumuskan strategi gerakan yang lebih konkret. Demikian pula dapat menyelaraskan gerakan para politisi NU yang tersebar di berbagai partai politik (parpol).
"Alumni PMII sudah tersebar ke mana-mana. Ada yang di DPR, di pemerintahan dan di birokrasi. Harusnya, potensi ini dapat dimanfaatkan untuk mensejahterakan rakyat yang mayoritas adalah kita (Nahdliyin)," tutur Hasyim.
Acara tersebut dihadiri sejumlah mantan aktivis PMII yang kini menjadi pimpinan di beberapa parpol. Di antaranya, dua Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB; Muhaimin Iskandar dan Ali Masykur Musa. Tampak pula Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali.
Munas Foksika rencananya akan dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres pada Jumat 23 Mei 2008 . Munas itu akan berlangsung selama 3 hari hingga Ahad 25 mei di hotel santika.
No comments:
Post a Comment