Monday, May 12, 2008

Ketua MPR Menikah, SBY–Kalla Jadi Saksi

SAKSI PERNIKAHAN, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi saksi akad nikah Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (tengah) dengan Diana Abbas Thalib (ketiga kanan) di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, kemaren

JAKARTA – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid melangsungkan pernikahan kali kedua dengan dr Diana Abbas Thalib di Sasono Langen Budoyo,Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, kemarin.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla bertindak sebagai saksi pada akad nikah yang dilangsungkan tepat pukul 08.00 WIB itu. Presiden SBY yang menjadi saksi dari pihak laki-laki berada di sisi kanan mempelai.

Sementara Wapres Jusuf Kalla yang jadi saksi dari mempelai wanita berada di sisi kiri.Persis di depan Hidayat adalah penghulu Mulyadi dan calon mertuanya,Abbas Thalib. Saat ijab kabul,Hidayat mengenakan busana melayu dengan jas model beskap warna krem berhiaskan manikmanik warna emas.

Dia duduk di sebuah panggung kecil menghadap ke arah tamu. Di tengah, meja ukir warna emas dengan karangan bunga di empat sudutnya. ”Saya terima nikahnya dr. Diana Abbas Thalib binti Abbas Thalib dengan mas kawin 90 gram emas murni dibayar tunai,” kata Hidayat mantap yang sontak disambut teriakan ”Allahu Akbar !”dari para tamu yang menyaksikan prosesi ijab kabul itu.

Presiden dan Wapres tampak tersenyum seusai Hidayat mengucapkan ijab kabul itu. Dengan didampingi ibundanya, Diana yang mengenakan kebaya lalu dipersilakan masuk ke ruangan ijab kabul. Duduk di samping Hidayat, keduanya lantas menandatangani surat nikah di hadapan penghulu dan para saksi.

Presiden dan Wapres bergantian memberikan ucapan selamat untuk kemudian saling mengabadikan diri di depan kamera dengan pasangan pengantin baru itu.
Saat memberikan sambutan seusai pencatatan pernikahan, Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin sempat menggoda Hidayat. ”Sebagai sahabat Hidayat, saya ingin bertanya, bagaimana caranya beliau bisa memperoleh Lady Diana Indonesia,” katanya yang disambut tawa para tamu.


”Tadi juga saya perhatikan, akad itu berjalan lancar, ijab kabul lancar mungkin karena sudah pengalaman dan nyaris tanpa interupsi seperti di ruangan DPR sana,” sambungnya. Din tidak banyak memberikan nasihat, sebab dia menilai pasangan ini sudah punya banyak pengalaman. Resepsi pernikahan langsung digelar seusai akad nikah.

Para tamu yang hendak menyambut pasangan baru itu di depan pintu utama Sasono Langen Budoyo sempat salah mengira.Ternyata, Hidayat dan Diana memilih masuk lewat pintu belakang di bagian kanan gedung. Pada resepsi itu, tampak hadir hampir seluruh pejabat penting di negeri ini.


Para menteri Kabinet Indonesia Bersatu seperti Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Widodo AS, Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, Menteri Koordinator Perekonomian Boediono ikut hadir. Demikian juga Ketua DPR Agung Laksono dan beberapa anggota Dewan serta duta besar negara sahabat.

Tamu pada pesta pernikahan yang didominasi warna putih,ungu,dan merah jambu itu ternyata bukan para pejabat penting saja. Menurut Hartono, ketua panitia pernikahan, terdapat 350 anak yatim piatu yang diundang dari berbagai panti asuhan di Jakarta dan sekitarnya.

Para mantan presiden seperti Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri tidak terlihat hadir meski menurut panitia, keduanya telah dikirimi undangan. Karangan bunga juga mengular sampai pintu masuk Sasono Langen Budoyo sebagaimana para tamu yang terus berdatangan memberikan ucapan selamat. Hidayat dan Diana sampai kecapaian karena harus terus berdiri.


”Para tamu, mempelai meminta maaf karena harus menerima ucapan sambil duduk di pelaminan,” ujarpembawa acara. Seusai melangsungkan pesta pernikahan, setiap pasangan umumnya tak sabar untuk berbulan madu. Namun, tidak demikian dengan Hidayat. ”Kita tidak ingin bulan madu, setiap hari adalah madu yang disyukuri,” ujar Hidayat berseri-seri.

Hidayat mengaku, setelah pesta pernikahan ini, dirinya lebih memilih untuk menyatukan keluarga terlebih dahulu. ”Kami akan konsolidasi ke keluarga dulu,”sambungnya.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengatakan, banyaknya tamu dari hampir semua golongan di pernikahan ini adalah indikasi bahwa Hidayat telah menjadi milik bersama.

Sebelum menjadi Ketua MPR, Hidayat pernah menjabat sebagai Presiden PKS.”Pak Hidayat itu bukan hanya milik PKS,tetapi milik kita semua,”kata Tifatul.


Hanya saja, Tifatul yang memang terkenal humoris itu segera menambahkan, ”Pernikahan ini koalisi permanen PKS dan Golkar, Golongan Kaum Arab,” sembari tersenyum. Istri Hidayat memang keturunan Arab dan keluarganya aktif di organisasi Islam Al-Irsyad.

No comments: