Monday, May 12, 2008




Monday, 12 May 2008


TAUSIAH: Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB Muhaimin Iskandar KH Moh Abd Aziz Manshur di Ponpes Hidayatul Mubtadien Tulungagung kemarin.

SURABAYA(SINDO) – PKB kubu Muhaimin Iskandar tak hanya gertak sambal. Mereka benar-benar memunculkan calon untuk bertarung di Pilgub Jatim 2008. Hari ini,pasangan itu akan mendaftar di KPUD Jatim. Siapa duet calon PKB versi MLB Ancol, Jakarta, ini hingga tadi malam belum diketahui.

DPW PKB Jatim pimpinan Imam Nachrawi masih menggodok nama-nama yang masuk dalam rapat pleno di kantor DPW, di Ketintang.
Rapat tertutup itu berjalan cukup alot. Sejumlah nama mencuat untuk posisi calon gubernur (cagub), di antaranya anggota Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat Samiatun alias Bu Syam,mantan Pangdam V Brawijaya HarisSudarno,penelitiLIPIHermawan Sulistyo, dan Imam Nachrawi sendiri.

Sementara, posisi calon wakil gubernur (cawagub) baru memunculkan nama Istibsjaroh,guru besar IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Meski begitu santer terdengar kabar bahwa duet yang bakal diusung rival PKB Abdurrahman Wahid ini adalah Haris Sudarno dan Imam Nachrawi. Benarkah begitu? Nachrawi tidak mau berkomentar banyak. Namun, dia memastikan bakal mengembalikan formulir pendaftaran hari ini sekitar pukul 13.00 WIB setelah semua cagub tuntas mendaftar.

Dia bertekad membuat kejutan di saat ‘injury time’ alias menjelang ditutupnya pengembalian formulir pasangan cagub itu. ”Pokoknya kita ingin membuat kejutan. Jadi tunggu saja,” kata Nachrawi kemarin. Untuk kelengkapan pencalonan pasangan cagubcawagub, dia mengaku tak khawatir dan sudah dipersiapkan. Intinya DPW PKB yang dia pimpin tinggal menyerahkan kelengkapan ke KPUD Jatim.

”Semua calon sudah bersedia melengkapi persyaratan kok,”katanya. Meski belum menyebut nama, sebuah sumber mengatakan bahwa Haris sudah final sebagai cagub.”Nama Haris Sudarno dan Imam Nachrawi bahkan sudah ditetapkan bersama dewan syura,” kata sumber yang juga orang dekat Imam Nachrawi ini.

Apa alasan memilih mantanbosPersebayaitu? Diamenjelaskan bahwa Haris merupakan sosok yang berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU) dan mempunyai banyak dukungan suara.Unsur TNI juga menjadi pertimbangan. Terpenting, Haris bukanlah sosok asing karena pernah mengikuti penjaringan bakal calon gubernur(bacagub) DPWPKB Jatim ketika masih dipegang Imam Nachrawi,akhir 2007.

Dalam penjaringan di Hotel Grand Mercure Surabaya itu, Haris bahkan disebut-sebut memperoleh poin tertinggi dibanding pesaing lainnya seperti Achmady, Djoko Subroto, maupun Hermawan Sulistyo.

Namun karena Ketua Dewan Syura DPP PKB Abdurrahman Wahid lebih memilih Achmady, akhirnya Haris harus tersingkir. ”Jadi Imam Nachrawi dan DPW PKB mengetahui benar bagaimana kualitas Haris Sudarno, salah satunya dari hasil penjaringan itu.

Makanya Haris terpilih dan menyingkirkan kandidat lain,di antaranya Hermawan Sulistyo dan Djoko Subroto,”sebutnya. Tanggapan Haris? Saat dihubungi SINDO tadi malam, Haris mengaku belum tahu tentang pencalonan dirinya.

Ia malah mempertanyakan dualisme PKB Jatim yang hingga sekarang belum ada kejelasan. Kalau pun ia dicalonkan, seharusnya ada kejelasan dulu dari KPUD tentang dualisme tersebut.

”Saya sekarang di Jakarta dan belum tahu soal pencalonan itu. Silakan tanya langsung saja ke Imam Nachrawi. Dari perkembangan PKB yang saya amati, terjadi pertentangan di PKB dan belum ada keputusan dari KPUD Jatim,”kata Haris.

Dia juga mengaku hingga kini masih sering menjalin komunikasi dengan Imam Nachrawi. Namun bukan pada koridor partai atau pencalonan Pilgub, melainkan hubungan biasa. Bahkan Nachrawi menurutnya juga belum pernah bicara soal pencalonan dirinya.

Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB versi Muhaimin Iskandar KH Abdul Aziz Manshur membenarkan ada beberapa nama yang saat ini tengah digodokuntukdisiapkansebagaijagodalamPilgubJulimendatang.” Untuk pasangannya bisa kader sendiri.Namun saat ini masih kita rahasiakan na ma-namaitu.

Semuanya masih menunggu keputusan pusat,” ujarnya di Haul KH M Ali Shodiq Umman Ke-IX dan Nyai Hj Siti Fatimah Az-Zuhro ke VIII di Ponpes Salafiyah Hidayatul Mubtadien Ngunut, Tulungagung,kemarin.
PKB Gus Dur Meradang

Terkait pencalonan itu, Ketua DPP PKB Effendy Choirie menilai calon kepala daerah yang maju dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) versi Muhaimin Iskandar tidak akan diterima sebab inkonstitusional. ”Silakan saja, yang pasti akan ditolak karena tidak sesuai dengan aturan hukum yang ada.Mereka melakukan itu, memang sifatnya untuk mengganggu,”kata Gus Choi tadi malam.

Menurut dia, calon-calon yang bakal diajukan dalam pilkada di daerah-daerah melalui PKB versi Muhaimin hanyalah bentuk klaim yang tidak ada dasarnya.Faktanya, lanjut dia, secara Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PKB semuanya salah.”AD/ART versi Muhaimin hanyalah buatan sendiri dengan teman-temannya di Ancol, kenapa tidak membuat partai baru saja.Itu justru lebih baik,”terangnya.

Menyinggung soal calon calon kepala daerah yang bakal maju lewat PKB kubu Muhaimin, Effendy yang juga ketua Fraksi PKB DPR ini beranggapan, hal itu merupakan pilihanpolitik yang harus diambil.Karena itu, siapa pun yang maju,sudah mengetahui konsekuensi pilihan yang diambil. ”Sia-sia saja mereka yang maju, tidak akan jadi apa-apa,”pungkasnya.

PKB Muhaimin Iskandar siap menyatukan diri ke dalam kubu PKB Gus Dur.Itu jika hasil pengadilan memutuskan PKB Gus Dur yang berhak memimpin partai dan mengikuti pemilu 2009.

Keputusan itu dipilih karena PKB Muhaimin masih menjunjung tinggi formasi kepengurusan hasil Muktamar Semarang 16-19 April 2005 yang menempatkan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum Tanfidz DPP PKB, Ketua Umum Dewan Syura dijabat KH Abdurrahman Wahid, dan Sekjen dipegang Lukman Edy.

Sinyal islah itu disampaikan KH Abdul Aziz Manshur.

”Kalau memang hasil pengadilan memutuskan PKB Gus Dur yang benar,kita akan patuh. Saya akan minta Muhaimin dan seluruhnya untuk kembali, termasuk saya.

Karena kami sebenarnya tidak ingin ada dua PKB,termasuk kader PKB membuat atau bergabung dengan partai lain,”jelasnya Kendati demikian, sambil menunggu hasil keputusan pengadilan, Ketua Majelis Silaturahmi Ulama dan Rakyat (Masura) atau Kiai Kampung Jawa Timur ini akan tetap berjalan sesuai rel politik yang diputuskan Muktamar Ancol.

Pascamuktamar di Ancol yang juga mengundang Gus Dur, namun ditolak, PKB Muhaimin akan melaksanakan agenda politik Nahdlatul Ulama (NU). (kukuh setyawan/ deny bachtiar/ solichan arif/purwadi)

No comments: