Washington, NU Online Mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan secara pribadi mendukung pencalonan Senator Barack Obama sebagai presiden Amerika Serikat (AS). Pasalnya, ia yakin Obama bakal membawa perubahan bagi AS. ”Saya lebih senang Obama karena dia menyatakan perlunya perubahan. Kita perlu perubahan. Bagaimana perubahan itu, nanti kalau dia telah terpilih sebagai presiden,” ujar Gus Dur di Washington, AS, Jumat (9/5) lalu. Gus Dur mengatakan, Obama mendapat simpati dan dukungan besar rakyat AS. Berbeda dengan rivalnya Hillary Clinton maupun John McCain. Menurutnya, Obama yang pernah bersekolah di Jakarta banyak mendapat dukungan dan simpati di Indonesia. Mengenai hubungan Indonesia-AS di masa mendatang, Gus Dur mengatakan, kesalahan terbesar adalah karena pemerintah Indonesia terlalu takut dengan AS sehingga mudah dipermainkan. ”Kita ini gampang di-klecekin (dipermainkan) oleh Bank Dunia, WTO (Organisasi Perdagangan Dunia), IMF (Dana Moneter Internasional), dan lainnya sehingga kita menanggung utang luar negeri yang begitu besar,” kata Gus Dur. Bertemu Bush Gus Dur juga dijadwalkan bertemu Presiden AS George W Bush di Israel untuk menghadiri peringatan 60 tahun berdirinya Israel pada 14 Mei mendatang. ”Saya memang diundang pemerintah Israel dan juga pemerintah Amerika Serikat untuk menghadiri peringatan tersebut,” ujarnya. Menurut jadwal, Gus Dur akan terbang ke Tel Aviv, Israel, setelah mengadakan kunjungan ke Washington dan New York pada 7-12 Mei ini. ”Saya punya banyak teman di Israel, termasuk (mantan) presiden Shimon Peres yang mengundang saya untuk menghadiri peringatan ini,” jelasnya. Kedatangan Gus Dur ke beberapa kota di AS atas undangan dari Simon Wiesenthal Center di Los Angeles. Pada kunjungan itu, Gus Dur mendapat penghargaan dari lembaga tersebut atas perannya selama ini dalam membuka dialog antaragama. Selama di Washington, Ketua Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa itu akan bertemu Wakil Presiden Dick Cheney, beberapa anggota Kongres dan senator. Jumat waktu setempat Gus Dur akan membuka dialog dengan para mahasiswa Universitas George Washington mengenai bagaimana menekan ekstremisme dalam Islam. (sin/rif) Komentar: Belum ada komentar. |
No comments:
Post a Comment