Tuesday, May 27, 2008

SIAPA PASANGAN MEGA 2009?

Calon presiden (capres) PDIP Megawati Soekarnoputri menutup rapat-rapat sosok cawapres yang berpotensi mendampinginya dalam Pilpres 2009. Namun, Mega memberikan isyarat bahwa cawapresnya kelak adalah laki-laki.

"Kayak tidak tahu saja. Cari pacar kan susah. Saya pengin punya pacar yang keren. Kira-kira dipasangkan dengan Ibu cocok atau tidak. Kalau orangnya jelek, saya tidak mau lho," kata Megawati ketika membuka Rakernas III PDIP di Hotel Clarion, Makassar, kemarin (27/05).

Pernyataan ketua umum (Ketum) PDIP itu tentunya menutup peluang bagi alternatif sosok perempuan yang namanya sempat diwacanakan. Misalnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta. Asumsi itu menguat. Sebab, sebelumnya, Sekjen PDIP Pramono Anung juga menyampaikan bahwa belum ada satu pun bakal cawapres perempuan yang terjaring PDIP untuk disurvei.

Megawati sudah menyatakan bersedia dicalonkan kembali sebagai capres 2009 pada Rakernas II PDIP di Jakarta, 8-11 September 2007. Sejak itu, pertanyaan besar yang masih belum terjawab adalah siapa yang akan ditetapkan menjadi cawapres Megawati.

DPP PDIP sendiri mencoba menggunakan survei sebagai instrumen untuk melihat popularitas masing-masing kandidat. Dua lembaga survei yang masih dirahasiakan diminta untuk mengecek langsung di lapangan.

Kabarnya, salah satu lembaga survei itu adalah LSI pimpinan Denny J.A. Sampai sekarang, sudah dua kali, kedua lembaga itu melakukan survei secara terpisah. Masih ada tiga putaran survei lagi antara Mei-November.

Sepanjang periode itu, DPP tetap menampung masukan alternatif nama dari DPD dan DPC PDIP se-Indonesia. Keputusan final baru diputuskan melalui Rakernas IV PDIP di Solo, November 2008.

Tapi, berapa sebenarnya jumlah bakal cawapres pendamping Mega yang sudah masuk list DPP untuk disurvei? Bila dihitung, spekulasi nama yang marak beredar di media, paling maksimal hanya berputar pada sepuluh nama. Mereka, antara lain, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, mantan KSAD Ryamizard Ryacudu, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, dan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Surya Paloh. Ada juga Jusuf Kalla, Wiranto, Sultan Hamengku Buwono X, Akbar Tandjung, Hasyim Muzadi, dan Jimly Asshiddiqie.

Padahal, bila ditanya, Pramono Anung selalu menjawab "lebih dari sepuluh". Jadi, siapa nama yang kesebelas? Jawabannya ternyata Chairman Grup Jawa Pos Dahlan Iskan.

"Banyak SMS yang masuk ke kami, mendorong nama Pak Dahlan untuk menjadi nominasi cawapres Ibu (Megawati, Red). Tentunya, kami inventarisasi, pasti ikut disurvei, dan ditawarkan ke struktur partai," kata sumber Jawa Pos di DPP PDIP.

No comments: