Kuala Lumpur (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi, mengatakan baahwa pemerintahannya akan menunda pelaksanaan proyek-proyek yang tak mendesak, dan menggunakan dana untuk mengamankan pasokan pangan di tengah meroketnya harga pangan global.
Pemerintah itu mengumumkan pada Jumat bahwa pihaknya akan menggunakan 2,49 miliar ringgit (778 juta dolar) tahun ini untuk mendorong produksi pangan karena harga-harga kebutuhan pokok, seperti beras naik tajam, demikian laporan Reuters.
Uang itu merupakan bagian dari janji PM Badawi pekan lalu sebesar 4 miliar ringgit untuk meningkatkan produksi pangan dan mengatasi kenakan harga.
"Pemerintah telah memutuskan untuk menciptakan sediaan penyangga tidak hanya untuk beras tetapi juga bahan-bahan pokok yang dibutuhkan rakyat apakah mereka miskin, kaya, dari kota atau desa," katanya seperti dikutip kantor berita Bernama.
"Maka kami harus mengalokasikan, dan ketika ada realokasi sudah tentu proyek-proyek (yang kurang penting) yang tak mungkin mendapat alokasi barangkali akan dikurangi atau ditunda," kata PM Badawi.
Menurut dia, pasokan pangan negerinya tak dalam tahap kritis tapi sesuatu perlu dilakukan secepatnya.
"Akan sulit nantinya. Tapi faktanya adalah bahwa kami harus mengambil langkah-langkah ini. Kami tak dapat menunggu (kekurangan pangan) terjadi dulu, kemudian muncul kegaduhan," katanya. (*)
No comments:
Post a Comment