Selasa, 20 Mei 2008,Gus Dur Ingin Berantas Korupsi
Soal Sikap Ngototnya Jadi Calon Presiden JAKARTA - Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB hasil MLB Parung Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kemarin (19/5) menegaskan sikapnya untuk bersikeras maju menjadi calon presiden.
Menurut dia, dirinya bersikeras maju jadi capres karena tidak tahan melihat korupsi terjadi di semua lini. Bahkan, kata dia, sebagian kiai ikut-ikutan melakukan korupsi. Sekarang pun, para pimpinan parpol, termasuk PKB, balapan mencuri uang negara.
"Karena itu, saya ngotot untuk memberantas korupsi yang merajalela tersebut," tegas pria kelahiran 4 Agustus 1940 itu.Menurut Gus Dur, dukungan terhadap dirinya untuk maju sebagai presiden semakin kuat.
Berbagai kalangan juga mendorong Gus Dur untuk berkuasa lagi. "Tapi pagi (kemarin, Red), Sabam Sirait dari PDIP datang ke rumah saya. Dia mengatakan, Gus jangan mundur, bukan hanya PKB yang di belakang Anda," ungkapnya disambut tepuk tangan sekitar 800 undangan yang memadati ballroom Kartika Chandra.
Karena niat ingin memberantas korupsi itu, kata tokoh asal Jombang tersebut, sebelum maju ke medan pilpres, dirinya memulai dengan bersih-bersih di PKB. Terakhir, baru saja 40 DPC dan DPW dibekukan.
Semua dilakukan demi tegaknya moralitas partai. "Itu tidak gampang. Butuh hati yang keras, tabah, dan fisik yang kuat," ungkapnya. Dalam pidatonya selama 45 menit, cucu pendiri NU KH Hasyim Asy’ari tersebut mengungkapkan kekecewaannya atas tidak dimanfaatkanya hasil laut di Indonesia.
Padahal, kata Gus Dur, kekayaan laut bisa menghasilkan ekspor USD 90 miliar per tahun. Namun, faktanya, pemerintah hanya bisa mendapatkan USD 2 miliar. Dia juga kecewa atas kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan menaikkan harga BBM.
Lebih kecewa, kata Gus Dur, dirinya mendapat laporan bahwa Pertamina menyimpan minyaknya ke kilang di Singapura untuk dijual setelah kenaikan harga BBM. "Kalau saya berkuasa lagi, setiap bulan saya akan kirim kapal cepat ke perbatasan Singapura. Isinya satu peleton Marinir. Kalau ada kapal lewat, digeledah.
Kalau tidak ada izinnya, langsung ditembak," tegasnya. Munas Alim Ulama PKB hasil MLB Parung kemarin dibuka Gus Dur pukul 15.50.
Sebenarnya, acara dijadwalkan pukul 13.00. Tapi, Gus Dur baru datang pukul 15.00 karena harus ke RSCM untuk cuci darah. Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB hasil MLB Parung Ali Masykur Musa menyatakan, kenaikan harga BBM merupakan pelanggaran terhadap konstitusi.
Dengan menaikkan harga BBM, pemerintah sama dengan lintah yang mengisap darah rakyat. "Kalau presiden melanggar konstitusi, ada konsekuensi. DPR bisa meminta MPR menyelenggarakan sidang istimewa agar pemerintah dimakzulkan atau di-impeach," ungkapnya.
No comments:
Post a Comment