Sunday, May 18, 2008

Yenny: Presiden Harus Tegur Lukman Edy


JAKARTA, MINGGU - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan KH Abdurrahman Wahid kembali melontarkan serangan kepada dua wakil mereka yang duduk di kabinet. Setelah menyebut bahwa Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Lukman Edy dan Menteri Tenaga Kerja, Erman Soeparno bukan mewakili PKB. Kali ini, PKB Gus Dur kembali bersuara keras.
Sekjen PKB versi Gus Dur, Yenny Wahid, menuding Lukman Edy yang juga Sekjen PKB pimpinan Muhaimin Iskandar, telah menyalahgunakan kewenangannya sebagai seorang menteri.
Tudingan itu dimunculkan Yenny setelah PKB kubu Muhaimin mengirim surat faksimile himbauan melarang anggota DPR/DPRD dari PKB datang ke acara silaturrahmi yang diselenggarakan PKB Gus Dur. Kabarnya, surat faksimile itu dikirim lewat kantor Kementrian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT).

"Itu dibuktikan dengan tulisan PDT di surat faksnya. Ada teman DPRD yang tadi menunjukkannya pada saya," ujar Yenny di sela-sela acara forum silatuurahmi FKB DPR/DPRD se-Indonesia dan Munas Alim Ulama & Halaqah Kebangsaan Seabad Kebangkitan Nasional, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Minggu (18/5).

Yenny mengatakan sikap mengirim surat yang di fax dari kantor kementerian PDT itu disebutnya sebagai preseden yang tidak baik bagi PKB. "Karena mereka mengaku sebagai kader PKB. Ini pencintraanyang jelek bagi PKB. Jangan sampai nama PKB dirusak seolah-olah PKB ini orang-orangnya menggunakan fasilitas negara bagi kepentingan partai. Karena itu kami akan protes keras," ujar pemilik nama Zannubah Arrifah Chofsoh itu.

Yenny yang juga Direktur The Wahid Institute ini menegaskan bahwa pihaknya juga akan mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengambil tindakan. "Perlulah Pak SBY menegur menterinya yang seperti itu. Kita ini perlu disiplin. Dari dulu PKB di bawah arahan Gus Dur selalu menekankan agar tidak terjadi conflict of interest (benturan kepentingan). Ini nilai/aturan yang kita ikuti. Jadi kalau pak Lukman Edy seperti itu tentunya jadi pertanyaan", pungkas dia.

Saat Persda Network mengkonfirmasi kabar itu ke Lukman Edy, ketua panitia MLB Ancol itu tidak bisa dihubungi. Ponselnya tidak aktif.

No comments: