Tuesday, May 27, 2008

Puluhan Kiai PKB Muhaimin Bertemu Hasyim Muzadi

- Puluhan kiai pendukung PKB pimpinan Muhaimin Iskandar dipimpin Ketua Dewan Syura KH Aziz Manshur bertemu Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di gedung PBNU Jakarta, Selasa malam.

Pertemuan tersebut terkait pelaksanaan Muhasabah Nasional Alim Ulama, Satu Abad Kebangkitan Nasional yang digelar Dewan Syura DPP PKB, di gedung PBNU, Rabu (28/5).

"Silaturahmi malam ini merupakan pendahuluan dari acara Muhasabah Nasional besok yang intinya untuk merekatkan hubungan PKB yang secara historis dilahirkan oleh NU, dengan organisasi induknya," kata Aziz.

Lebih jauh pengasuh Pondok Pesantren Pacul Gowang, Jombang, Jawa Timur, itu menyatakan secara khusus acara tersebut memang untuk mengkonsolidasikan visi dan misi PKB dan NU dalam konteks menyikapi berbagai persoalan berbangsa dan bernegara.

"PKB sebagai kendaraan politik warga NU harus mampu menyerap, mendengarkan dan menyalurkan aspirasi jutaan warga masyarakat di bawah melalui para kiai sepuh," kata Aziz. Selain para kiai, hadir juga pada pertemuan itu Ketua Umum PKB versi Muktamar Luar Biasa Ancol Muhaimin Iskandar, Sekjen Lukman Edy, serta pengurus DPP.

Dari PBNU selain Hasyim hadir juga Ketua PBNU Ahmad Bagdja. Muhasabah Acara muhasabah atau forum evaluasi nasional Dewan Syura PKB akan membahas dua hal pokok, yakni etika politik Islam serta peran ekonomi syariah dan konvensional dalam memecahkan berbagai masalah ekonomi rakyat.

Di bidang politik akan hadir pengamat politik UI Arbi Sanit, Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta KH Syaifudin Amsir, dan Ketua PBNU Prof Dr Said Aqil Siraj.

Sementara pembicara di bidang ekonomi akan hadir pakar ekonomi Islam Dr Syafii Antonio, pakar ekonomi kerakyatan dan Prof Sri Edi Swasono, dan KH Ma`ruf Amien dari Dewan Ekonomi Syariah.

"Selain para pakar yang kami undang, para kiai dalam muhasabah itu akan memberikan pandangan-pandangannya dalam memperteguh nilai-nilai Islam ahlussunnah waljamaah, yang mencerminkan etika politik yang berakhlaqul karimah," kata Aziz.

No comments: