GRESIK - -Ribuan buruh turun jalan, Selasa (6/5). Mereka menuntut agar pemerintah menegakkan hukum ketenagakerjaan, seperti masih banyaknya buruh yang belum menerima hak normatif, dan penghapusan sistem kerja kontrak (outsourcing).
Rombongan buruh secara bergelombang berdatangan dari sejumlah kantong industri di Gresik, misalnya Kecamatan Kebomas, Manyar, Driyorejo dan Wringinanom, sejak pukul 07.30 WIB.
Selama perjalanan menuju Gedung DPRD Gresik, para buruh yang berkonvoi mengendarai ratusan motor sempat melakukan swepping terhadap sejumlah pabrik yang mereka lalui.
Saat di pabrik penghasil Mie Sedap, PT Karunia Alam Segar (KAS) di Jl Raya Sukomulyo Manyar, rombongan buruh sempat memaksa masuk pintu karena jumlah buruh yang hendak ikut aksi ternyata kurang dari kuota yang telah ditentukan.“Kami akan masuk, jika jumlahnya tak mencapai 200 orang.
Ayo kita hitung berapa buruh Mie Sedap yang sudah ada,“ kata Muhammad Agus, Ketua DPC Sarbumusi Gresik, yang menjadi salah satu koordinator aksi itu.Akibatnya, sempat terjadi aksi saling dorong.
Untungnya aksi bisa diredam, setelah jumlah buruh Mie Sedap sudah mencapai 200 orang. Akibat beberapa jam di depan pabrik itu, arus lalu lintas macet sepanjang sekitar 1 kilometer.
Sampai di Gedung DPRD Gresik, Jl KH Wachid Hasyim, sekitar pukul 12.00 WIB, buruh lantas membeber sejumlah poster dan spanduk yang diantaranya bertuliskan Hapus Kontrak Kerja, Hapus Sistem Kerja Kontrak dan Sumpah Jangan Dilanggar.
Di tengah aksi, sejumlah polwan anggota Polres Gresik bertindak simpatik guna meredam emosi buruh dengan membagikan permen. Tak ayal, para buruh berebut mendekat tahu yang membagikan permen polwan.
Saat aksi berlangsung, sejumlah wakil buruh, diantaranya Ketua DPC SPN Gresik Halid Amir, Ketua DPC Sarbumsi Muhammad Agus, Ketua DPC Kahutindo Agus Salim, serta Ketua DPC SPSI LEM Suyitno lantas bertemu dengan Komisi D di dalam gedung.
“Hasilnya, akan ada pertemuan 15 Mei, menghadirkan DPRD, kepolisian, Kejaksaan, PN, Pemkab dan wakil buruh.
Agendanya akan membahas upaya penegakan hukum ketenagakerjaan,“ kata Ketua Komisi D M Syafiqi Zen.Sekitar pukul 14.00 WIB, aksi buruh bubar dengan tertib.
Ratusan polisi yang dipimpin langsung Kapolres Gresik AKBP Imam Sugianto, juga berangsungsur-angsur meninggalkan gedung dewan. Termasuk mobil water canon, yang disiagakan di DPRD, juga ditarik ke Mapolres Gresik.
Rombongan buruh secara bergelombang berdatangan dari sejumlah kantong industri di Gresik, misalnya Kecamatan Kebomas, Manyar, Driyorejo dan Wringinanom, sejak pukul 07.30 WIB.
Selama perjalanan menuju Gedung DPRD Gresik, para buruh yang berkonvoi mengendarai ratusan motor sempat melakukan swepping terhadap sejumlah pabrik yang mereka lalui.
Saat di pabrik penghasil Mie Sedap, PT Karunia Alam Segar (KAS) di Jl Raya Sukomulyo Manyar, rombongan buruh sempat memaksa masuk pintu karena jumlah buruh yang hendak ikut aksi ternyata kurang dari kuota yang telah ditentukan.“Kami akan masuk, jika jumlahnya tak mencapai 200 orang.
Ayo kita hitung berapa buruh Mie Sedap yang sudah ada,“ kata Muhammad Agus, Ketua DPC Sarbumusi Gresik, yang menjadi salah satu koordinator aksi itu.Akibatnya, sempat terjadi aksi saling dorong.
Untungnya aksi bisa diredam, setelah jumlah buruh Mie Sedap sudah mencapai 200 orang. Akibat beberapa jam di depan pabrik itu, arus lalu lintas macet sepanjang sekitar 1 kilometer.
Sampai di Gedung DPRD Gresik, Jl KH Wachid Hasyim, sekitar pukul 12.00 WIB, buruh lantas membeber sejumlah poster dan spanduk yang diantaranya bertuliskan Hapus Kontrak Kerja, Hapus Sistem Kerja Kontrak dan Sumpah Jangan Dilanggar.
Di tengah aksi, sejumlah polwan anggota Polres Gresik bertindak simpatik guna meredam emosi buruh dengan membagikan permen. Tak ayal, para buruh berebut mendekat tahu yang membagikan permen polwan.
Saat aksi berlangsung, sejumlah wakil buruh, diantaranya Ketua DPC SPN Gresik Halid Amir, Ketua DPC Sarbumsi Muhammad Agus, Ketua DPC Kahutindo Agus Salim, serta Ketua DPC SPSI LEM Suyitno lantas bertemu dengan Komisi D di dalam gedung.
“Hasilnya, akan ada pertemuan 15 Mei, menghadirkan DPRD, kepolisian, Kejaksaan, PN, Pemkab dan wakil buruh.
Agendanya akan membahas upaya penegakan hukum ketenagakerjaan,“ kata Ketua Komisi D M Syafiqi Zen.Sekitar pukul 14.00 WIB, aksi buruh bubar dengan tertib.
Ratusan polisi yang dipimpin langsung Kapolres Gresik AKBP Imam Sugianto, juga berangsungsur-angsur meninggalkan gedung dewan. Termasuk mobil water canon, yang disiagakan di DPRD, juga ditarik ke Mapolres Gresik.
No comments:
Post a Comment