Kepastian itu didapatkan setelah muktamirin menyepakati penentuan ketua dewan tanfidz diserahkan kepada Ketua Umum Dewan Syura KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Untuk membantu dirinya, Gus Dur lantas membentuk tim asistensi yang total beranggota 11 orang, termasuk dirinya.
Selain Gus Dur, tim asistensi itu beranggota Hasip (perwakilan Sumatera), Danil Hureg (Indonesia Timur), Ferry Tinggogoy (Sulawesi), M. Rosehan (Kalimantan), dan Hasan Aminuddin (Jawa).
Selain itu, masuk pula Habib Seggaf Al Mahdi sebagai tuan rumah, Robikin M. Has mewakili kuasa hukum, Moeslim Abdurrahman mewakili dewan syura, perwakilan badan otonom (banom) Badriah Bayumi dari PPKB, serta Camelia Pujiastuti Hasip dari Garda Bangsa. "Kami bersepakat menunjuk dan mengangkat Ali Masykur Musa sebagai ketua umum dewan tanfidz," ujar M. Rosehan di hadapan para muktamirin.
Saat ditawarkan kepada para peserta muktamar, mereka serentak menyatakan menyetujui. Ali Masykur menyisihkan calon ketua umum lainnya, Muamir Mu’in Syam. Sebagaimana diberitakan, Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny) akhirnya menyatakan mundur sesaat sebelum pengumuman tersebut disampaikan. Saat itu, putri kandung Gus Dur tersebut menyatakan mendukung Ali Masykur menduduki posisi ketua umum.
Setelah keputusan pengangkatan ketua umum disampaikan, Gus Dur memastikan struktur kepengurusan di DPP PKB tak akan banyak berubah. "Beberapa pengurus yang tersedot dalam masalah ini saja yang akan diganti," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Gus Dur memastikan tak akan melakukan perubahan serupa di komposisi anggota DPR. Posisi Muhaimin Iskandar sebagai wakil ketua DPR atau para pendukungnya di legislatif tetap akan dipertahankan. "Kita ini kan bukan bangsa pendendam," ungkapnya disambut tepuk tangan para peserta muktamar.
Larang Muktamirin ke Ancol
Meski awalnya mengaku berat, saat memberikan sambutan, Ali Masykur menyatakan siap mengemban tugas yang diberikan. Selain itu, mantan ketua umum PB PMII tersebut berikrar tak akan mengikuti para ketua umum sebelumnya yang selalu berakhir dengan pencopotan. Matori Abdul Djalil, Alwi Shihab, hingga terakhir Muahimin Iskandar dinilai telah berani melawan Gus Dur.
"Saya akan patuh dan taat kepada ketua umum dewan syura, baik secara lembaga maupun pribadi," tegas Ali Masykur sambil meneteskan air mata.
Dia mengaku, kepatuhan kepada Gus Dur mengingatkan dirinya pada ketaatan yang sama kepada orang tuanya yang sudah meninggal. Selanjutnya, dia meminta seluruh warga PKB bersatu-padu memenangkan partai berlambang bola dunia itu pada Pemilu 2009. "Ke depan, kami akan melesat langsung dengan gigi empat," ujarnya kembali disambut riuh muktamirin.
Pada akhir sambutan, Ali menegaskan agar para peserta muktamar langsung pulang menuju daerah masing-masing. "Di sini, saya perintahkan langsung pulang," tegasnya. Dia melarang para peserta muktamar hadir dalam MLB PKB kubu Muhaimin di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, 2-4 Mei. "Akan ada sanksi tegas jika ternyata ada yang ke sana," ujarnya. (dyn/mk)
No comments:
Post a Comment